Pemilik usaha fashion provinsial Nadjani, Nadya Amatullah Nizar pun membagikan tips masuk agar para pebisnis busana tidak terlalu resah. Baru, ia mengimbau agar pada setiap pengusaha bisa terus beradaptasi dan berinovasi di pusat transisi ke era new normal. TEMPO. CO, Daerah khusus ibukota jakarta – Memasuki era new normal, berbagai bisnis dengan awalnya tutup akibat pemisahan sosial berskala besar hendak kembali dibuka. Namun tentunya, menarik kembali minat pemesan untuk membeli barang daripada bisnis kita tidaklah gampang.
“Dengan kimono, yukata dan robe yang saya design sedemikian rupa sehingga baju-baju ini bisa sangat nyaman dipakai santai rumah dan cukup fashionable dan proper untuk meeting dan kegiatan virtual termasuk untuk media sosial. ” Tak lupa, melakukan promosi dan komunikasi dengan para pelanggan harus terus dijalankan.
Ini dikerjakan agar tetap tercipta hubungan dengan erat dan produk kalian tidak mudah dilupakan. “Kita bisa terus update dalam media sosial untuk komoditas, adakan live yang reksa tentang fashion dan bervariasi potongan harga agar tak kehilangan pelanggan, ” katanya.
Oleh karena ini, Lia menambahkan batik Probolinggo dengan aksen kain lace warna dove untuk cela satu busana dari lima koleksi batik Probolinggo. Fesyen new normal yang dirilis terdiri dari berbagai ulah pakaian mulai dari penasihat, dress hingga masker.
Dihadirkan secara digital, Daerah khusus ibukota jakarta Fashion Week menggandeng Lazada untuk penyelenggaraan Revival Busana Festival 2020. Melalui kebijakan deklarasi online ini, masyarakat mampu melihat secara langsung pusparagam busana yang ditampilkan di laman Style Space Lazada.
Buat memulai aktifitas seperti lazim di era new teratur penggunaan face shield jadi sangat urgen untuk menekan penularan wabah. Penularan dengan bisa terjadi melalui bersin, air liur dan yang lain bisa tertahan dengan adanya face shield. Selain tanda medis, penggunaan face shield menjadi pilihan karena kadang tidak mengurangi keanggunan ataupun maskulinnya fashion seseorang. Face shield dirasa lebih cocok karena penggunaannya cukup gampang dan tidak mengganggu kegunaan indera yang lain & tidak menutupi wajah sebab bahan yang digunakan pada pembuat face shield mempergunakan plastik bening.
Karena karakternya tersebut orang lebih menyenangi menggunakan face shield ketimbang masker dan dokterpun merujukkan penggunaan face shield di berkegiatan sehari-hari termasuk guna menghadapi new normal. Sesudah mulai merencanakan untuk transformasi secara digital, ia & timnya akhirnya berhasil memproduksi sebuah program yang sedang berjalan hingga sekarang yaitu Digital Showroom.
Artinya, para pelaku fashion terutama desainer atau brand owner masih bisa memperkenalkan produk mereka lewat digital activation, ” lanjutnya kemudian. “Ketiga desainer ini punya keunggalannya sendiri dan saya secara pribadi sudah sering bekerja tentu dengan mereka, makanya hamba memilih tiga desainer itu untuk terlibat dalam projek fashion show virtual, ” katanya. “Sekarang kita semua sedang masuk ke masa transisi untuk menuju new normal. di mana semua kebiasaan dan aturan berubah total sesuai dengan protokol yang ada. “
Leave a reply